Local
Area Network (LAN) adalah sebuah sistem komunikasi data yang
membolehkan sejumlah device atau komputer yang terangkai untuk
berkomunikasi langsung satu sama lainnya. Di dalam LAN dikenal ada 3
macam arsitektur: Ethernet, token ring dan
fiber distributed data interface (FDDI).
Arsitektur LAN
Arsitektur Jaringan terdiri dari pengkabelan,
topologi, metoda akses dan format paket. Arsitektur yang umum digunakan
dalam jaringan LAN adalah berbasis kabel elektrik, melalui
perkembangan teknologi optik kini banyak digunakan juga serat kabel
optik sebagai media alternatif beserta kelebihan dan kekurangannya.
Sistem pengkabelan telah dibahas pada Media Trasmisi Trasmisi Wired pada
bagian ini akan dibahas arsitektur topologi, metode akses, dan format
paket.
Arsitektur jaringan lahir pada masa kondisi transisi. ARCnet, Ethernet
dan Token-Ring merupakan salah satu contoh arsitektur lama yang akan
segera digantikan dengan arsitektur lain dengan kecepatan yang lebih
tinggi.
Arsitektur jaringan yang sekarang banyak dipakai, meskipun dianggap
obsolute, mendukung transmisi mulai dari 2,5 Mbps untuk jaringan
ARCnet, 10 Mbps Ethernet dan 16 Mbps untuk jaringan Token-Ring.
Arsitektur Jaringan ini telah dikembangkan untuk kinerja yang lebih
tinggi, pada jaringan ARCnet ditingkatkan menjadi ARCnet Plus 20Mbps
dan Ethernet ditingkatkan menjadi 100 Mbps Fast Ethernet dan 1000 Mbps
(1 Gbps) dengan nama Gigabit Ethernet.
Selain pengembangan yang sudah ada, juga mulai diimplementasikan
arsitektur baru seperti serat optik atau Fiber Distributed Data
Interface(FDDI) dan
Asynchronous Transfer Mode (ATM). Teknologi terakhir untuk serat optik adalah
Synchronous Optical Network (SONET).
Selain jaringan kabel tembaga dikenal juga jaringan nirkabel atau
wireless. Jaringan nirkabel menggunakan sistem transmisi gelombang
radio dan gelombang mikro (microwave). Serat optik mempunyai kelebihan
yang sama dengan nirkabel dibandingkan jaringan kabel tembaga yaitu
jangkauan jarak yang lebih jauh. Serat optik banyak dipakai untuk
lintas pulau dan lintas negara yang lebih sering disebut kabel-laut,
sedangkan nirkabel menggunakan komunikasi satelit. Kelemahan komunikasi
satelit dibandingkan kabel-laut adalah komunikasi satelit mempunyai
delay waktu yang lebih tinggi.
Local
Area Network (LAN) adalah sebuah sistem komunikasi data yang
membolehkan sejumlah device atau komputer yang terangkai untuk
berkomunikasi langsung satu sama lainnya. Di dalam LAN dikenal ada 3
macam arsitektur: Ethernet, token ring dan
fiber distributed data interface (FDDI).

Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan
Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran
lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN
dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau
juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta)
atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan
dengan jaringan televisi kabel.
Metropolitan Area Network ( MAN )
Membangun & Implementasi sistem jaringan yang mengkolaborasikan
antar server guna memenuhi kebutuhan internal perusahaan dan pemerintah
dalam mengkomunikasikan jaringan yang dipergunakan sehingga dapat
melakukan kegiatan seperti chat, messenger, video dan lain – lain dengan
bandwidth lokal.
Designing WLAN based Metropolitan Area Network (MAN)
Mengapa Disain MAN Menjadi Penting?
Salah satu penyebab utama mengapa hancurnya jaringan Wireless LAN yang
dikembangkan untuk WARNET di Jogyakarta & beberapa kota lainnya di
Indonesia adalah karena tiban-tibanan antar WARNET tanpa mempedulikan
rekan WARNET yang lain yang juga menggunakan peralatan WLAN untuk akses
ke Internet-nya.
Rekan-rekan WARNET kebanyakan berfikir dengan menggunakan antenna
parabola 24dBm, dengan power amplifier 1 Watt maka akan dijamin
memperoleh akses yang baik untuk mencapai Intrenet berkecepatan tinggi
2-11Mbps, ternyata tidak semudah itu apalagi banyak rekan WARNET lainnya
yang ternyata berfikiran yang sama akhirnya semua WARNET tiban-tibanan
& jaringan menjadi hancur lebur, tidak ada yang menang dengan cara
preman, tiban-tibanan & menaikan power untuk menguasai jaringan.
Filosofy dasar seorang operator radio, yang diturunkan secara turun temurun diantara para veteran di amatir radio adalah
“be liberal in receiving
be conservative in transmitting”
yang kira-kira artinya, gunakan kekuatan pancar secukupnya untuk
berhubungan. Usahakan semaksimal mungkin supaya kita bisa mendengar
lawan bicara. Atau dalam bahasa politik (untuk anggota DPR / MPR),
sedikit bicara lebih banyak mendengar.
Kinerja Kanal Dengan Beban
Untuk menggambarkan kondisi yang di jelaskan di atas secara lebih jelas
ada baiknya kita lihat gambar / grafik kinerja kanal dengan beban node
yang saya ambil dari manual WaveRider http://www.waverider.com.Dengan
semakin banyaknya pengguna jaringan, tentunya kinerja kanal wireless
akan jatuh. Gambar di samping diperlihatkan kinerja kanal dengan beban
10-40 node & kejatuhan performance / kecepatan yang di rasakan oleh
masing-masing user. Terlihat bahwa untuk aplikasi Web, kanal akan lebih
cepat jatuh kinerjanya.Dengan kondisi demikian sangat dibutuhkan
rancangan Metropolitan Area Network (MAN) yang baik agar masing-masing
Base Transceiver Station (BTS) hanya di bebani 20-35 node saja &
masing-masing kanal BTS tidak saling mengganggu. Secara total maka
frekuensi reuse menjadi maksimal di satu wilayahAlokasi Kanal WLAN dalam
Wireless MAN. Hal lain yang perlu diperhitungkan baik-baik juga adalah
penggunaan frekuensi supaya tidak saling mengganggu satu dengan lainnya.
Pada band 2.4 GHz yang dialokasikan untuk komunikasi data WLAN adalah
antara 2.4-2.485 GHz. Band tersebut di bagi dalam sebelas (11) kanal
seperti tampak pada tabel.
Jika kita perhatikan baik-baik maka terlihat bahwa jarak frekuensi
tengah antar kanal hanyalah 5MHz, padahal lebar total bandwidth sebuah
pemancar Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) yang digunakan dalam
Wireless LAN adalah 22MHz, oleh karena itu pada kanal di atas sebetulnya
sinyal yang dipancarkan antar kanal akan saling meng-interferensi satu
sama lain – atau istilah lebih halusnya sinyal antar kanal akan saling
overlap.
Pada band 2.4GHz hanya ada maksimum tiga (3) kanal saja yang sinyal-nya tidak saling overlap yaitu:
Kanal 1 2.412 GHz
Kanal 6 2.437 GHz
Kanal 11 2.462 GHz
Tampak jelas pada gambar adalah spektrum pancaran sinyal DSSS pada kanal
1, 6 & 11 yang bekerja sekaligus dilihat pada spektrum analizer.
Berdasarkan fakta tersebut, maka jaringan Metropolitan Area Network
(MAN) di rancang agar antar station tidak saling mengganggu &
interferensi dalam jaringan dapat di minimalkan.
Sebetulnya kita bisa mengembangkan banyak sekali rancangan Metropolitan
Area Network (MAN) berbekal keterbatasan peralatan yang ada. Dua (2)
buah disain dasar dari MAN dari Wireless LAN yang mungkin digunakan
dalam sebuah kota agar tidak saling mengganggu akan dicoba untuk
diketengahkan.
Disain Metropolitan Area Network (MAN) dengan Omnidirectional Antenna di Base Station (BTS)
Pada rancangan ini digunakan pada MAN yang menggunakan BTS antenna
omnidirectional. Bentuk pancaran antenna omni di idealkan dalam bentuk
segi enam untuk memudahkan visualisasi rancangan. Tergantung pada daya
pancar & antenna yang digunakan maka radius sebuah sel adalah
sekitar 5-7 km.
Karena kita hanya mempunyai kanal 1, 6 & 11 yang tidak saling
overlap maka alokasi channel yang paling optimum agar tidak saling
mengganggu adalah seperti tampak pada gambar. Kanal 1, 6 & 11
digambarkan dalam warna yang berbeda-beda dan tampak cukup jauh satu
sama lain secara spatial (jarak) sehingga gangguan tidak terlalu jauh.
Disain sel pada gambar cukup untuk melingkupi sebuah wilayah / kota
seluas 35 x 35 km persegi secara cukup baik. Dalam masing-masing sel,
kita dapat menjalankan sekitar 3-10 WARNET tanpa gangguan dari sel
lainnya. Sebaiknya WARNET yang bertetangga saling menghubungkan diri
menggunakan kabel coax, jangan menggunakan peralatan WLAN lagi – karena
akan menghancurkan performance jaringan secara keseluruhan. Jadi total
kita dapat mengoperasikan 70-an WARNET dengan tujuh (7) buah BTS. Untuk
densitas WARNET yang lebih besar lagi maka kita perlu mengubah disain
sel menggunakan antenna sektoral bukan omnidirectional.
Disain Metropolitan Area Network (MAN) dengan 120 Derajat Sectoral Antenna di Base Station (BTS)
Untuk kota yang memiliki kepadatan WARNET yang tinggi disain sel menggunakan amtenna omni tidak lagi mencukupi kebutuhan.
Dengan menggunakan antenna sektoral maka kita dapat membagi wilayah
pancaran dari BTS menjadi beberapa sektor tergantung jenis antenna yang
digunakan. Dalam contoh ini saya mencoba menggunakan antenna sektoral
120 derajat. Oleh karena itu pada sebuah BTS dapat memberikan servis
kepada tiga (3) wilayah servis menggunakan antenna sektoral 120 derajat
dengan menggunakan tiga (3) kanal yang berbeda seperti tampak pada
gambar. Jika masing-masing kanal mampu untuk di bebani 10-an WARNET maka
dengan rancangan tersebut sebuah BTS dapat dibebani sekitar 30-an
WARNET oleh sebuah BTS dalam radius 5-7 km dari BTS tersebut. Dengan
banyaknya WARNET tersebut maka ongkos sewa frekuensi juga menjadi lebih
murah karena dibebankan ke 30 WARNET J …
Pada gambar selanjutnya adalah disain sebuah Metropolitan Area Network
(MAN) menggunakan BTS antenna sektoral 120 derajat. Dengan hanya
menggunakan tiga (3) buah BTS yang bekerja pada tiga (3) kanal frekuensi
yang berbeda maka sebuah wilayah seluas 28 x 21 km persegi akan bisa di
layani untuk 90-an WARNET didalamnya tanpa saling mengganggu karena
disain jaringannya yang baik.
Dalam dunia informasi-komunikasi (Infokim), dikenal istilah area
network, merupakan daerah cakupan dari jaringan (network) informasi
komunikasi. Kita mengenal Local Area Network (LAN) yang mencakup area
kecil seperti sebuah bangunan pencakar langit, kampus, hotel, bandara
udara, dll.
Untuk cakupan yang luas, Wide Area Network (WAN) atau disebut
Metropolitan Area Network (MAN). Selain itu ada juga Personal Area
Network (PAN) yang membentuk jaringan terkecil terdiri dari berbagai
peralatan electronik dan telekomunikasi dalam suatu ruangan yang
sifatnya orang per orang yang lebih mobile.
Saat ini telah berkembang teknologi wireless untuk area network yang
langsung bersentuhan dengan orang per orang yaitu PAN dan LAN. Teknologi
ini sangat membantu menunjang menjaga tingkat produktivitas.
Untuk wireless PAN (WPAN) dikenal teknologi nirkabel Bluetooth yang
mengintegrasikan hampir seluruh Scandinavia. Untuk wireless LAN (WLAN)
dikenal teknologi wireless-fidelity (Wi-Fi). Keduanya memanfaatkan
berbagai macam teknologi diantaranya adalah:
1. Teknologi narrow-band. Sistim radio dipancarkan dan diterima dalam frekwensi tertentu (tunggal).
2. Teknologi spread-spectrum. Disamping dipancarkan melalui frekwensi
tunggal, informasi dipancarkan simultan dalam suatu spektrum frekwensi
dan saat ini menggunakan spektrum 2.4 GHz yang tidak diregulasikan.
3. Teknologi frequency-hopping spread-spectrum (FHSS). Karena
dipancarkan dalam suatu spread-spectrum, maka terjadi perubahan
frekwensi dari waktu ke waktu sesuai pola tertentu (fixed pattern).
4. Teknologi direct-sequence spread-spectrum (DSSS). Redundant bits yang
ada dipancarkan dalam spektrum frekwensi yang sama, menjadikan sistim
lebih reliable.
Pada saat kita telah mengetahui perangkat pendukung untuk membangun
sebuah jaringan, maka langkah selanjutnya adalah mendesain jaringan
sesuai yang kita perlukan. Apakah jaringan yang akan kita bangun akan
berbentuk garis lurus (bus), bintang (star), lingkaran (ring), ataukah
jaring (mesh) yang paling rumit? Juga apakah kecepatan transmisi
jaringan kita merupakan jaringan rendah sampai menengah (beberapa M s/d
20Mbps), jaringan berkecepatan tinggi (ratusan Mbps) atau berkecepatan
ultra tinggi (lebih dari 1Gbps)? Demikian pula media apa yang akan kita
gunakan, apakai berbentuk jaringan kabel (wireline) atau memanfaatkan
gelombang radio (wireless)? Yang terakhir, apakah jaringan kita untuk
jaringan utama (backbone LAN) ataukah jaringan biasa (floor LAN) yang
tentu saja memerlukan prasarana yang berbeda.
WAN (Internet) dan Pendidikan
Ada suatu hal yang penting terhadap WAN (Internet) dan Pendidikan di
Indonesia yaitu akses umum (publis access). Pendidikan adalah hal yang
sangat penting untuk “semua masyarakat” dan Informasi di dalam Bahasa
Indonesia yang bermutu sangat terbatas. Saya sudah mampir ke beberapa
situs Internet yang memakai kata rahasia (password) untuk masuk ke
situsnya. Informasi pendidikan dan informasi mengenai pendidikan adalah
sangat penting dan seharusnya dapat diakses oleh seluruh masyarakat yang
mencarinya. Kalau situs web yang diisi dengan informasi khusus
administrasi, seharusnya dibuat bagian khusus untuk Login.WAN (Wide Area
Network) adalah kumpulan dari LAN dan/atau Workgroup yang dihubungkan
dengan menggunakan alat komunikasi modem dan jaringan Internet, dari/ke
kantor pusat dan kantor cabang, maupun antar kantor cabang. Dengan
sistem jaringan ini, pertukaran data antar kantor dapat dilakukan dengan
cepat serta dengan biaya yang relatif murah. Sistem jaringan ini dapat
menggunakan jaringan Internet yang sudah ada, untuk menghubungkan antara
kantor pusat dan kantor cabang atau dengan PC Stand Alone/Notebook yang
berada di lain kota ataupun negara.
Keuntungan Jaringan WAN.
Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai bank data dari kantor cabang.
Komunikasi antar kantor dapat menggunakan E-Mail & Chat.
Dokumen/File yang biasanya dikirimkan melalui fax ataupun paket pos,
dapat dikirim melalui E-mail dan Transfer file dari/ke kantor pusat dan
kantor cabang dengan biaya yang relatif murah dan dalam jangka waktu
yang sangat cepat.
Pooling Data dan Updating Data antar kantor dapat dilakukan setiap hari pada waktu yang ditentukan.
Infrastruktur WAN (Wide Area Network)
Seperti LAN (Local Area Network), Terdapat sejumlah perangkat yang
melewatkan aliran informasi data dalam sebuah WAN. Penggabungan
perangkat tersebut akan menciptakan infrastruktur WAN.
Perangkat-perangkat tersebut adalah :
Router
ATM Switch
Modem and CSU/DSU
Communication Server
Multiplexer
X.25/Frame Relay Switches
Membuat Jaringan
SEBUAH sistem jaringan, baik itu skala kecil maupun skala besar,
memerlukan sebuah perangkat yang disebut sebagai router (baca: rowter).
Perangkat router ini menentukan titik jaringan berikutnya di mana sebuah
paket data dikirim ke jalur-jalur jaringan yang dituju.
Sebuah perangkat router umumnya terhubung sedikitnya ke dua jaringan,
dalam konfigurasi dua buah LAN (Local Area Network) dengan WAN (Wide
Area Network, seperti akses pita lebar broadband) atau sebuah LAN dengan
jaringan penyedia akses internet (Internet Service Provider, ISP).
Sebuah router biasanya terletak pada sebuah gateway, tempat di mana dua
atau lebih jaringan terkoneksi satu sama lainnya.
Ada banyak router yang tersedia di pasaran yang dijual dengan harga yang
bervariasi, tergantung dari kebutuhan sebuah jaringan. Untuk penggunaan
akses broadband yang dikombinasi dengan penggunaan fasilitas nirkabel
berupa Access Point, umumnya perangkat ini sudah dilengkapi dengan
sebuah fasilitas router yang sudah lumayan lengkap.
Namun, untuk sebuah usaha kecil menengah dengan kebutuhan beberapa jasa
jaringan seperti e-mail, web server, dan sejenisnya untuk menggunakan
beberapa alamat protokol internet (IP address), perangkat router yang
tersedia akan menjadi sangat mahal. Apalagi, kalau IP address yang
digunakan hanya dalam jumlah yang terbatas, maka penggunaan perangkat
keras router bermerek menjadi terlalu mahal.
Jaringan Internet
Internet adalah jaringan komputer yang
bisa dikategorikan sebagai WAN, menghubungkan berjuta komputer diseluruh
dunia, tanpa batas negara, dimana setiap orang yang memiliki komputer
dapat bergabung ke dalam jaringan ini hanya dengan melakukan koneksi ke
penyedia layanan internet (internet service provider / ISP) seperti
Telkom Speedy, atau IndosatNet. Internet dapat diterjemahkan sebagai
international networking (jaringan internasional), karena menghubungkan
komputer secara internasional, atau sebagai internetworking (jaringan
antar jaringan) karena menghubungkan berjuta jaringan diseluruh dunia.
Internet dimulai ketika Departemen Pertahanan Amerika Serikat
(Department of Defense USA) membangun sebuah jaringan komputer di tahun
1969, yang diberi nama ARPANET (Advanced Research Project Agency
NETwork) dengan tujuan untuk menghubungkan beberapa komputer yang berada
dibeberapa universitas melakukan riset militer, terutama untuk
membangun jaringan komunikasi komputer yang mampu bertahan terhadap
serangan nuklir. Jaringan ini berkembang terus, semakin banyak komputer
yang terlibat, dan riset disisi pengembangan perangkat lunak juga
berkembang. Pada bulan Mei tahun 1974, Vinton G.Cerf dari Stanford
University dan Robert E.Kahn dari Departemen Pertahanan USA,
mempublikasi sebuah paper di IEEE Transaction on Communication berjudul
“A Protocol for Packet Network Intercommunication”, konsep ini kemudian
populer sebagai protokol TCP/IP, ketika ARPANET meng-adopsi protokol
menjadi protokol standard untuk ARPANET pada tahun 1983. Pihak
universitas terutama University of California at Berkeley kemudian
membangun sistem operasi Berkeley Software Distribution Unix) atau BSD
UNIX (dikenal dengan nama Free BSD Unix) dan pihak departemen pertahanan
membiayai Bolt Baranek dan Newman (BBN) untuk meng-implementasi
protokol TCP/IP pada BSD Unix untuk diterapkan pada ARPANET, dengan
demikian cikal-bakal internet terbentuk.
Pada penghujung tahun 1983, jaringan ARPANET dibagi dua menjadi DARPANET
(Defence ARPANET) dan MILNET (MILitary NETwork). Pada tahun 1985
dibentuklah jaringan NFSNET (National Science Foundation NETwork) untuk
menghubungkan supercomputer yang ada diberbagai universitas di Amerika
dan disambungkan dengan ARPANET. Jaringan NSFNET dikembangkan terus oleh
periset perguruan tinggi. Pada tahun 1988 jaringan backbone internet
ini hanya berkapasitas 56 Kbps. Walaupun pada tahun 1990 secara resmi
ARPANET ditutup, namun jaringan internet yang telah terbentuk diteruskan
oleh pihak universitas di Amerika dan memasukkan jaringan universitas
di benua Amerika (Kanada dan Amerika Selatan) serta jaringan di Eropa
menjadi bagian dari internet. Pada tahun 1992 jaringan backbone
ditingkatkan ke T3 dengan kecepatan 45 Mbps, dan disekitar tahun 1995
ditingkatkan lagi menjadi OC-3 pada kecepatan 155 Mbps. Kini backbone
internet berkecepatan tinggi dalam order Gbps.
Topologi internet pada dasarnya adalah mesh-topology, menghubungkan
banyak jenis jaringan melalui sistem packet-switching, kalaupun bisa
dikatakan yang menjadi pusat-nya adalah beberapa NAP (Network Access
Point) yang ada di San Fransisco (Pacific Bell), di Chicago (Ameritech),
New Jersey (Sprint), dan Merit Access Exchange (MAE) di San Fransisco
(MAE West) dan Washington, D.C (MAE East) yang ditangani oleh MFS
Datanet.
Walaupun tidak ada organisasi yang memiliki internet, namun ada banyak
organisasi yang memelihara jaringan ini melalui penetapan standarisasi
protokol, aturan-aturan, serta metoda akses. Internet Engineering Task
Force (IETF) menangani masalah-masalah teknis yang timbul di internet,
seperti masalah pada protokol, arsitektur dan pengoperasian internet.
Internet Research Task Force (IRTF) menangani riset teknis, seperti
sistem pengalamatan dan rekayasa lainnya. Internet Assigned Numbers
Authority (IANA) mengatur pembagian alamat IP (IP#) ke berbagai negara
dan organisasi. Internet Society (ISOC) menangani masalah administrasi
dan struktur organisasi internet.
Badan usaha komersil kemudian menyediakan layanan akses dengan
menyediakan koneksi dari komputer pengguna ke internet, dan badan ini
disebut sebagai penyedia akses internet atau ISP. Beberapa ISP terkenal
di dunia adalah America On Line (AOL), Australia OnLine, CompuServe,
GEnie, dan Prodigy. Di Indonesia ada TelkomNet, IndosatNet, Wasantara
Net, InterNux, dan sebagainya. ISP menyediakan koneksi dial-up melalui
modem-telepon, koneksi wireless melalui antena WLAN, atau koneksi ADSL
melalui telepon. Protokol koneksi yang digunakan adalah SLIP (Serial
Line Interface Protocol) atau PPP (Point-to-Point Protocol), dimana
koneksi SLIP biasanya lebih lambat dari PPP.
Secara logis jaringan internet dibagi kedalam beberapa domain, yang
menurut standar IPv4 (Internet Protocol version 4) di-identifikasi
melalui nomer IP 32 bit atau 4 angka biner yang dipisahkan dengan titik
(seperti 192.168.10.25). Tipe domain standar antara lain:
.com = organisasi komersil
.edu = institusi pendidikan di Amerika
.ac = institusi akademik
.gov = institusi pemerintah
.mil = organisasi militer
.net = penyedia akses jaringan
.org = organisasi non-profit
Disamping itu domain juga dibagi berdasarkan negara, misalnya:
.au = Australia
.ca = Kanada
.id = Indonesia
.jp = Jepang
.my = Malaysia
.sw = Swedia
.th = Thailand
Sebagai contoh Universitas Islam Negeri Alauddin memiliki alamat
uin-alauddin.ac.id sebagai salah satu institusi akademik di Indonesia,
sebagai penyedia akses jaringan, Indosat memiliki kode alamat
indosat.net.id, dan sebagainya.

Intranet
Adalah sebuah jaringan koputer berbasis protokol TCP/IP seperti
internet, hanya saja digunakan dalam internal perusahaan atau kantor
dengan aplikasi berbasis web dan teknologi komunikasi data seperti
internet ( bahkan warung internet (warnet) dapat dikategorikan sebagai
intranet)
Ekstranet
Jika sebuah badan usaha atau bisnis mengekspose sebagian dari internal jaringan ke komunitas di luar.
Internet
Merupakan komunikasi jaringan komunikasi global yang menghubungkan
seluruh komputer di dunia meskipun beda sistem oprasi dan mesin.
Internet: Strategi Penggunaannya Di Perpustakaan
Internet menawarkan alternatif baru dalam pemerolehan informasi dan
sekaligus penyebarluasan informasi. Jika sebelumnya, informasi berbasis
cetak merupakan primadona perpustakaan tradisional, sekarang tersedia
format baru dalam bentuk digital melalui Web. Koleksi bahan digital yang
ditransmisikan secara elektronik dan disebut perpustakaan digital,
keberadaannya semakin penting dalam pemenuhan kebutuhan informasi
pengguna.
Pengunaan Internet di suatu perpustakaan dapat dibedakan ke dalam dua jenis.
Pertama, penyediaan akses yaitu penyediaan sarana dan prasarana dimana
pustakawan dan pengguna perpustakaan dapat menggunakan Internet. Dalam
hal ini, perpustakaan menyediakan sejumlah komputer sebagai terminal
yang terhubung ke Internet. Penyediaan layanan akses ini bertujuan untuk
memungkinkan sivitas akademika dapat memperoleh informasi yang
bersumber dari Web, yang diperlukan untuk mendukung kegiatan proses
belajar-mengajar dan penelitian. Kegiatan ini pada dasarnya sama dengan
penyediaan bahan pustaka cetak yang merupakan kegiatan rutin suatu
perpustakaan tradisional.
Pengguna dapat melakukan sendiri penelusuran, atau dengan memesan bahan
yang mereka perlukan kepada pustakawan. Dalam kaitan ini, pengetahuan
dan pengalaman pustakawan dalam penelusuran menjadi sangat penting
karena dapat meningkatkan efisiensi pustakawan dan pengguna. Pustakawan
sesuai dengan peran dasarnya, dalam menyediakan akses Internet dapat
bertindak sebagai pembimbing terutama bagi pengguna baru, konsultan
seperti layaknya fungsi pustakawan referens, pengawas untuk penggunaan
yang tidak produktif, penelusur berdasarkan pesanan pengguna,
diseminator untuk penyebarluasan informasi tentang bahan Web, dan
organisator untuk mengorganisasikan bahan-bahan Web.
Kedua, publikasi elektronik yaitu kegiatan untuk mempublikasikan
berbagai informasi tentang dan oleh perpustakaan. Dalam hal ini,
perpustakaan memiliki dan memelihara sendiri suatu situs Web. Penerbitan
Web bertujuan untuk mempublikasikan berbagai informasi tentang
perpustakaan dan kegiatannya. Kegiatan ini pada dasarnya sama dengan
publikasi berbagai selebaran, brosur, pamflet panduan perpustakaan,
daftar perolehan baru, katalog dalam berbagai jenis, dan sebagainya yang
biasanya dilakukan oleh sebuah perpustakaan, serta kegiatan publikasi
lainnya. Dalam kaitan ini, perpustakaan bertindak sebagai penerbit.
Situs perpustakaan memberi peluang baru bagi pustakawan untuk melakukan
sesuatu yang sebelumnya tergolong sulit untuk dilakukan. Peluang
tersebut diantaranya adalah menerbitkan karya khas sekolah atau
perguruan tinggi yang tidak diterbitkan tetapi didokumentasikan di
perpustakaan sebagai deposit sekolah atau perguruan tinggi. Karya
tersebut antara lain adalah bahan-bahan oleh dan tentang sekolah atau
perguruan tinggi, termasuk diantaranya laporan penelitian, karya tulis,
makalah seminar, simposium, bahan-bahan kuliah, dan publikasi sekolah
atau perguruan tinggi lainnya. Kegiatan lainnya yang dimungkinkan adalah
pelayanan perpanjangan pinjaman sebagai alternatif perpanjangan melalui
telepon, konsultasi antara pengguna dengan pustakawan referens,
penyediaan hubungan ke sumberdaya Web lain, penerbitan buletin, dan
sebagainya.
Komponen pembentuk intranet
Komponen pembentuk intranet pada dasarnya sama dengan komponen pembentuk internet, seperti:
1.aplikasi browser ( internet exploler, opra, mozilla firefox, netscape)
2.komputer server
3.perangkat jaringan
4.protokol TCP/IP
5.bahasa pemrograman (html, php, mysql , dll)
6.komputer client
7.perangkat bantu pengembang
yang perlu ditambahkan dalam intranet apabila sebagianinformasi
organisasi tersebut ingin diekspose agar dapat di akses jaringan luar
(internet) adalah firewall dan router (intranet ini akan menjadi
ekstranet).
Jaringan Wireless
Wireless
atau wireless network merupakan sekumpulan komputer yang saling
terhubung antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan
komputer dengan menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lintas
datanya. Pada dasarnya wireless dengan LAN merupakan sama-sama jaringan
komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya, yang
membedakan antara keduanya adalah media jalur lintas data yang
digunakan, jika LAN masih menggunakan kabel sebagai media lintas data,
sedangkan wireless menggunakan media gelombang radio/udara. Penerapan
dari aplikasi wireless network ini antara lain adalah jaringan nirkabel
diperusahaan, atau mobile communication seperti handphone, dan HT.
Wireless LAN
Wireless Local Area Network pada dasarnya sama dengan jaringan Local
Area Network yang biasa kita jumpai. Hanya saja, untuk menghubungkan
antara node device antar client menggunakan media wireless, chanel
frekuensi serta SSID yang unik untuk menunjukkan identitas dari wireless
device.
Mode Pada Wireless LAN
Tidak seperti pada LAN konvensional (kabel), pada Wireless LAN hanya
terbagi ke dalam dua mode pemasangan (instalasi), yaitu mode add hock
dan infrastruktur. Komunikasi Add Hock adalah sambungan komunikasi
langsung antara masing-masing komputer/laptop dengan menggunakan media
wireless. Penggunaan mode ini sama halnya dengan hubungan komunikasi
point to multi point pada jaringan LAN konvensional. Masing-masing PC
atau Laptop yang akan dihubungkan dengan mode add hock ini harus
mempunyai SSID sebagai identitas dari PC yang akan digunakan untuk
komunikasi dengan yang lainnya.
Pada komunikasi Add hock, tidak memerlukan access point untuk bisa
saling berhubungan. Masing-masing host hanya harus memiliki transceiver
serta receiver wireless untuk bisa berkomunikasi secara langsung.
Mode yang kedua adalah infrastruktur, dimana jaringan ini diperlukan
sebuah akses point untuk melayani komunikasi utama pada jaringan
wireless. Keberadaan access point dimaksudkan untuk mentransmisikan data
pada PC untuk jangkauan tertentu pada suatu area/wilayah. Pada mode
infrastruktur ini dapat diperluas lagi menjadi jaringan Wireless LAN
yang lebih besar dan kompleks dengan menambahkan beberapa Access Point
pada titik-titik tertentu untuk memperluas jangkauannya.
Wireless LAN diperlukan ketika sebuah LAN konvensional tidak lagi bisa
dikembangkan karena alasan tertentu, misal, sulitnya pengembangan model
LAN konvensional karena keterbatasan tempat, ruang dan hal lainnya.